Wamenkeu RI Harap Tak Ada Lagi BMN Hulu Migas yang Tak Dilaporkan
Komentar

Wamenkeu RI Harap Tak Ada Lagi BMN Hulu Migas yang Tak Dilaporkan

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) RI berharap, kedepannya tak ada lagi Barang Milik Negara (BMN) hulu migas yang unrecorded (tak dilaporkan).

“Dengan demikian tahun depan diharapkan tidak ada lagi penghargaan untuk penyelesaian unrecorded asset, sehingga itu berarti tidak ada lagi aset yang tidak terdata,” kata Suahasil dalam acara Puncak Pekan Apresiasi Pengelolaan BMN Hulu Migas, Jakarta, Selasa 22 Maret 2022.

Wamenkeu juga berharap, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (DJKN Kemenkeu), SKK Migas, dan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bisa menyelesaikan inventarisasi dan penilaian BMN.

Suahasil mengatakan, seluruh pihak yang mengelola BMN hulu migas harus bisa memastikan uang rakyat dipakai untuk melakukan pemulihan dan bisa menjadi BMN yang ditata melalui administrasi, disertifikatkan, dicatat, serta dijelaskan struktur kepemilikannya dengan baik.

Selain itu, kata Suahasil Nazara jika terdapat temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam aset negara yang terkait dengan hulu migas bisa segera dituntaskan dengan baik.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua KKS, SKK Migas, dan BPMA yang terus menjaga BMN. Saya titip bela negaranya,” harap Suahasil.

Wamenkeu berpendapat, menjaga BMN merupakan salah satu bentuk bela negara, karena tanah aset negara dikumpulkan dari uang rakyat sehingga seluruhnya harus tuntas terdata untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

Suahasil kemudian menjelaskan, untuk mendorong hal tersebut, Kemenkeu akan lebih fleksibel, yang salah satunya ditandai dengan pemberian kuasa khusus agar KKKS bisa lebih cepat dalam mendaftar dan meminta sertifikat BMN hulu migas.

Di sisi lain, dia mengaku senang dengan adanya penghubungan data BMN hulu migas untuk menganalisis kekurangan yang ada agar bisa diperbaiki ke depannya.

“Penghubungan data ini menunjukkan kecerdasan dalam mengurus negara agar lebih efektif,” beber Suahasil.