"Jadi, biar tidak ada informasi simpang siur. Harus kita luruskan informasi ini," ujarnya.
Dalam laporan Tempo tersebut, kata Bahlil, disebut ada orang dalam, orang dekat. Maka dari itu, ia meminta orang-orang tersebut dimintai keterangannya.
Bahlil juga mengaku, tidak mengetahui siapa orang dalam dan orang dekat yang dimaksudkan dalam berita Tempo tersebut.
Namun, dirinya memastikan orang dekat dan orang dalam yang dimaksudkan itu bukanlah dari pihaknya.
"Tapi saya yakin ini belum tentu orang dari dalam saya, karena saya punya keyakinan bahwa tidak boleh kita negative thinking kepada orang, kita tidak boleh suudzon. Ya biar saya proses hukum berproses," tuturnya.
Bahlil menambahkan kedatangannya ke Bareskrim sebagai behumntuk keseriusan memroses pihak-pihak yang mencatut namanya sekaligus meluruskan informasi yang salah.
"Saya kan merasa dirugikan kan. Kalau saya tidak melapor nanti wartawan pikir benar informasi Tempo," kata Bahlil.
Sebelumnya, Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia buka suara soal tudingan meminta upeti hingga miliaran rupiah dalam kasus dugaan pungli IUP.
Bahlil mengaku siap atas tudingan tersebut dan akan melaporkan pihak-pihak yang telah menyebut namanya dalam kasus itu ke penegak hukum.
"Maka kami akan melaporkan ini kepada penegak hukum lanjutkan kasusnya ada dugaan pungli atau mencatut nama saya, mengatasnamakan saya, mengatasnamakan satgas yang melanggar hukum. Kita akan proses secara hukum. Biar tidak ada dosa di antara kita, biar kita fair," kata Bahlil dilansir dari media suara.com-jaringan terkini.id--, Jakarta, Senin (18 Maret 2024) kemarin.